Sarang Semut adalah satu dari banyak tumbuhan obat yang banyak tumbuh di daerah Indonesia paling barat, Papua (Irian). Myrmecodia adalah keluarga tumbuhan semut yang banyak tumbuh di Asia Tenggara. Tumbuhan sarang semut adalah jenis tumbuhan epifit, tumbuh di cabang dan batang pohon lain yang lebih besar, namun tidak hidup secara parasit yang menghisap makanan dari inangnya, tetapi hanya sebagai tempat menempel, menumpang untuk tumbuh. Ada beragam tumbuhan epifit lainnya seperti lumut kerak, alga, lumut, anggrek, dan lain-lain.
Di alam bebas, akar-akar myrmecodia sering tumbuh bergantungan ke bawah di dahan-dahan. Tumbuhan ini menyimpan makanan dan air di dalam kaudeks (gelembung besar pada daerah batang) berwarna coklat kaabu-abuan. Clypeoli dan alveoli menutupi batangnya yang tidak bercabang. Batangnya ditumbuhi duri dan daun-daun kecil. Dari alveoli, muncullah bunga-bunga putih yang tidak menariik yang dapat menyerbuki dirinya sendiri untuk menghasilkan berry berwarna orens menyala yang berisi lebih dari enam biji kecil di dalamnya. Penyebaran benih atau biji myrmecodia adalah melalui burung, yang sering menjatuhkan biji myrmecodia pada batang atau dahan pepohonan yang dihinggapinya.
Myrmecodia membentuk suatu hubungan simbiosis dengan semut dan fungi. Tumbuhan semut ini menyediakan habitat untuk koloni semut, seperti kanopi hutan yang tinggi dan melindungi semut dari para pemangsa melalui duri-duri tajamnya. Terowongan yang bertembok lembut di dalam kaudeks dengan lubang masuk internal, menyediakan rumah di atas tanah untuk koloni semut. Bangsa semut pun membantu tumbuhan itu untuk menyediakan pertahanan dan tidak mau merusak jaringan pohon yang merupakan rumahnya. Semut juga menyediakan nutrisi untuk tumbuhan dengan meninggalkan sisa-sisa makanan di terowongan di dalam kaudeks. Kelenjar-kelenjar khusus di sepanjang terowongan kemudian menyerap nutrisi yang ditinggalkan semut tadi untuk pertumbuhan sang tanaman. Hubungan simbiosis ini membuat tumbuhan mendapatkan gizi dengan efektif melalui peran semut, lebih banyak dari kemampuan akar untuk mencari makanan.
Tumbuhan berbatang gemuk ini banyak kita dapati di pohon-pohon berbatang kokoh, seperti kayu putih, cemara gunung, kaha dan pohon beech. Pohon berbatang kecil dan tidak besar jarang ditumbuhi tumbuhan sarang semut. Di hutan di mana terdapat banyak tumbuhan ini, hanya ada satu jenis semut untuk satu tanaman. Tidak ada satu tumbuhan sarang semut dihuni oleh lebih dari 1 jenis semut. Sejauh ini, hanya tiga jenis semut yang mau tinggal di dalam batang tumbuhan ini, yang berasal dari genus iridomyrmex.
Penduduk asli Vietnam dan Papua New Guinea masih menggunakannya untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Apa Manfaat Sarang Semut Bagi Manusia?
Banyak orang Asia mencari sarang semut (myrmecodia pendans) karena berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Menurut penelitian sejumlah pakar kesehatan dan obat-obatan, sarang semut memiliki khasiat ampuh untuk mengobati kanker dan jantung. Majalah NIRMALA edisi Juli 2006 memuat komentar bahwa masyarakat daerah Wamena suka menggunakan sarang semut untuk menyembuhkan rematik dan asam urat. Sedangkan pakar bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sarang semut mengandung flavanoid, tannin dan polifenol. Ketiga zat ini adalah bagian dari antioksidan penghalang pertumbuhan sel kanker dan penyakit jantung. Zat-zat ini adalah antioksidan kuat--beberapa kali lebih kuat dari vitamin C dan E sehingga memberikan efek menurunkan risiko beberapa jenis kanker dan penyakit kardiovaskuler. Bahkan tanaman ini terbukti juga mengobati diare dan menghentikan pendarahan. Selain itu Sarang Semut bisa menghambat enzim xanthine oxidase yang berkhasiat menurunkan asam urat dan memperbaiki fungsi ginjal. Masih ada zat aktif lain yang belum terungkap.
Antioksidan adalah kemampuan molekul untuk memperlambat atau menghindari proses oksidasi molekul-molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang memindahkan elektron-elektron dari zat kimia ke alat pengoksidasian. Reaksi oksidasi dapat menghasilkan radikal bebas, yang dapat memicu reaksi berantai yang merusak sel. Antioksidan berperan menghancurkan reaksi berantai ini dengan menyingkirkan radikal bebas tingkat menengah, dan menghalangi reaksi oksidasi lainnya. Sebagai hasilnya, antioksidan sering kali menurunkan jumlah radikal bebas berbahaya seperti thiols atau polyphenols. Sarang semut mengandung antioksidan ini.
Bila diperhatikan secara kasat mata dan dari bukti-bukti yang dapat dilihat, sarang semut memang dapat menyembuhkan bermacam-macam jenis penyakit ringan dan berat, seperti tumor, kanker, asam urat, jantung koroner, wasir, tuberkulosis, migrain, rematik dan leukimia. Pernyataan ini telah dibuktikan melalui serangkaian pengalaman masyarakat Papua yang sudah mengkonsumsinya turun temurun. Namun cara kerja tumbuhan ini memang belum diketahui secara pasti dan perlu dibuat penelitian saksama. Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dan kemungkinan bahan-bahan penawar racun apa saja yang terkandung di dalamnya, dapat anda baca di bawah ini.