Apakah sakit kepala dapat dipicu oleh polusi atau cuaca?

9:16 AM

Studi terbaru menunjukkan bahwa suhu yang tinggi dan tekanan udara barometrik rendah dapat meningkatkan risiko timbulnya sakit kepala jangka pendek, tetapi polusi udara tidak mempunyai efek bermakna terhadap sakit kepala.

Dr. Kenneth Mukamal dkk dari Beth Israel Deaconess Medical centre dan Harvard Medical School, Boston, meneliti 7054 orang dengan sakit kepala. Tim peneliti ini membandingkan faktor suhu, tekanan barometrik, kelembaban, polusi udara, atau cuaca, selama 1-3 hari setelah pasien berkunjung ke bagian gawat darurat rumah sakit.


Dalam studi ini ditemukan bahwa suhu tinggi meningkatkan risiko sakit kepala dan risiko ini meningkat sebesar 7,5% untuk setiap kenaikan suhu 1 derajat Celsius. Tekanan udara barometrik rendah dalam 2-3 hari menyebabkan pasiem ;ebih sering berobat ke rumah sakit dan meningkatkan risiko sakit kepala migrain. Sebaliknya polusi udara tidak mempengaruhi risiko sakit kepala

Suhu dan tekanan udara telah secara luas dianggap merupakan kemungkinan pemicu sakit kepala, terutama migrain. Tetapi kuatnya hubungan tersebut belum pernah diteliti dengan baik.

Minat untuk meneliti adanya hubungan antara polusi udara dan sakit kepala makin meningkat belakangan ini.Meskipun dalam studi tersebut tidak ditemukan adanya hubungan antara polusi udara dengan sakit kepala, tetapi studi-studi lain menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara polusi udara dengan masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung dan stroke.


Medical Update April 2009, Neurology 2009;79:922-927)

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Ads Inside Post

Comments system

Disqus Shortname

Flickr User ID